~API REVOLUSI UNTUK SAMPAH DARI REZIM DAN SISTEM SAAT INI~
Abdullah Azzam—"Demi Allah nilai seorang pemuda yang berjihad di pinggiran kota Kabul untuk memerangi musuh-musuh Allah itu lebih baik dari puluhan persidangan yang dibuat oleh para da'i di dunia ini"
sungguh luar biasa sederet kata-kata diatas, andaikan kata-kata diatas berubah menjadi "Demi Allah nilai seorang pemuda yang berjihad di PINGGIRAN KOTA DI INDONESIA untuk MENYERUKAN KEBOHONGAN, KEDZALIMAN DAN PENGKHIATAN PENGUASA NEGERI INI UNTUK MENERAPKAN SYARI'AT DAN KHILAFAH sungguh itu lebih baik dari puluhan persidangan yang dibuat oleh para da'i di dunia ini" ALLAHUAKBAR....
ku mulai dengan perkataan "MUAK" akan semua yang ku lihat hari ini. Sungguh tak pantas dipertahankan pondasi-pondasi keretakan yang telah hancur dilindas oleh lingkaran setan para komprador asing pengendali boneka-boneka penguasa TULI tak berperasaan.
Ironis sekali jika penguasa negeri ini mengatakan terancam padahal dia telah mengancam jutaan jiwa atas kebijakan SAMPAHnya MENAIKKAN BBM. Penguasa yang takut dengan penguasa lain demi dirinya daripada mengorabankan dirinya terhadap rakyat yang kian menderita.
Munafik sekali ketika menyerahkan semua aset kekayaan milik rakyat kepada para "TUAN-TUAN PENGUTANGnya" sementara dilain pihak membiarkan rakyatnya berkoar kemudian dengan menutup TELINGA dan MATANYA...
Wahai penguasa janjimu adalah bualan para PENYAMUN yang tak terbukti sama sekali. BBM akan engkau naikkan sedangkan keuntungan telah banyak engkau dapatkan. apakah engkau ingin keuntungan MEMBUNUH RAKYATMU? sungguh TIRANI dan DIKTATORNYA dirimu
engkau telah tergambar sebagaimana hadist nabi
"Sungguh akan ada para pemimpin yang berbohong dan berbuat zalim, maka siapa saja yang membenarkan kebohongan mereka dan menolong mereka dalam kezaliman mereka maka dia bukan golongan kita dan aku bukan golongan mereka dan dia tidak akan masuk telaga al-hawdh bersamaku. Sebaiknya siapa saja yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak menolong mereka dalam kezaliman mereka maka ia bagian dariku dan aku bagian darinya dan ia akan masuk telaga bersamaku (HR Ahmad)"
Ya Allah, barang siapa memiliki hak mengatur suatu urusan umatku, lalu ia memberatkan/menyusahkan mereka, maka beratkan/susahkan dia; dan barang siapa memiliki hak mengatur suatu urusan umatku, lalu ia memperlakukan mereka dengan baik, maka perlakukanlah dia dengan baik. (HR Ahmad dan Muslim)
SATU PESAN yang pantas AKU UCAPKAN PADAMU wahai penguasa: "enyahlah kau..."
naik dan tidaknya BBM, tak melambatkan TUMBANGNYA REZIM BOBOROKMU
naik dan tidaknya BBM, tak membuktikan PARIPURNANYA SISTEM yang kau terapkan saat ini
oleh karena itu pantaslah bagi diriku untuk katakan GANTI REZIM GANTI SISTEM menuju REVOLUSI ISLAM tuk TERAPKAN SYARI'AH dan KHILAFAH. ALLAHUAKBAR...
SAKSIKANLAH KEHANCURANMU dan DENGARLAH kata-kata REVOLUSI yang akan membuat MATAMU tak akan TERPEJAM, HATIMU akan WAS-WAS, TELINGAMU akan PANAS, MULUTMU akan KERING dan TUBUHMU yang lain akan kelelahan merasakan KEHANCURAN.
inilah kami ....
sebagaimana perkataan Sayyid Quthb—"Rasulullah SAW ingin menciptakan suatu generasi yang bersih jiwanya, bersih otaknya, bersih konsepsinya, bersih pemikirannya, bersih kejadiannya dari setiap pengaruh lain, selain dari metode Ilahi yang dikandung oleh Al Qur’an. Mereka, generasi pertama itu, memandang Al Qur’an bukan untuk tujuan menambah pengetahuan atau memperluas pandangan. Bukan untuk tujuan menikmati keindahan sastranya dan menikmati rasa nikmat yang ditimbulkannya. Tidak ada di antara mereka yang mempelajari Al Qur’an untuk menambah perbendaharaan ilmu hanya karena ilmu saja. Bukan untuk menambah perbendaharaannya dalam masalah ilmu pengetahuan dan ilmu fiqh. Sehingga otaknya menjadi penuh. Mereka mempelajari Al Qur’an untuk menerima perintah Allah tentang urusan pribadinya, tentang urusan golongan dimana ia hidup, tentang persoalan kehidupan yang dihidupinya, ia dan golongannya. Ia menerima perintah itu untuk segera dilaksanakan setelah mendengarnya. Persis sebagaimana prajurit di lapangan menerima ‘perintah harian’nya untuk dilaksanakan segera setelah diterima. Karena itu, tidak seorang pun yang minta tambah perintah sebanyak mungkin dalam satu pertemuan saja. Karena ia merasa hanya akan memperbanyak kewajiban dan tanggung jawab di atas pundaknya. Ia merasa puas dengan kira-kira sepuluh ayat saja. Dihafal dan dilaksanakan. Sebagaimana tersebut dalam hadits Ibnu Mas’ud, yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Pendahuluan buku tafsirnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar