tak terasa sudah lama diri ini terkatung-katung dalam lingkaran birunya kampus...
ehm...pergolakan demi pergolakan silih berganti, mulai dari pergolakan individu, teman, pergerakan bahkan civitas akademika.
terimakasih yang banyak ya allah engkau memberiku kesempatan yang mungkin tak semua orang memilikinya.
Sebuah perkataan penuh makna yang aku dapat beberapa hari yang lalu, saat aku mencoba merenungi kata itu tiba-tiba akal pikiranku berfungsi dengan cepat, syaraf-syaraf di otak seakan melakukan sebuah reaksi atas aksi yang aku lakukan, membentuk cabang-cabang syaraf yang banyak seperti akar yang serabut serta mengakar menguatkan batang pohon diatasnya. Aku baru sadar indahnya perjuangan saat ini ternyata kami melakukan sebuah analisa kritis akan fakta dan menghukuminya dengan dalil syara'.
Penahkah kalian membayangkan saudaraku, saat kita menggendarai sebuah mobil yang nyaman dilengkapi dengan GPS yang dapat mempermudah perjalanan kita. Saat itu terlihat dalam layar GPS bahwa jalan yang ada dihadapan kita tiba-tiba membentuk sebuah cabang yang memisahkan namun kembali pada sebuah ujung jalan yang satu, jalan sebelah kiri adalah jalan yang berkelok-kelok sedangkan jalan yang kanan adalah jalan yang lurus. Melihat fakta yang akan menimpa kita tentu dengan capat akal kita akan bereaksi dan memerintahkan tangan yang sedang menyetir ini untuk memilih dan memutar ganggang setir menuju jalan yang lurus dengan harapan perjalanan kita lebih cepat sampai pada tujuan.
mungkin buaian imajinasiku pada waktu itu, mengapa aku katakan itu adalah renungan yang luar biasa?
- coba kita perhatikan saat kita tahu ada sebuah jalan yang bercabang menjadi 2 bagian yang berbeda
- GPS merupakan pedoman ita Al Quran dan As Sunnah
- jalan yang lurus merupakan argumen yang aku katakan sebagai bagian analisa kritis akan fakta yang terindera kemudian dihukumi dengan dalil syara' untuk tujuan yang jelas
- jalan yang berkelok merupakan argumen yang tidak didasarkan analisa akan fakta sebuah tujuan jelas karena tidak didasarkan pada pemahaman akan sebuah petunjuk
- pemilihan jalan yang lurus adalah pilihan dari upaya kita melihat adanya jalan yang berkelok
he.... agak sulit dimengerti yah?
so, sampaikanlah sesuatu ketika engkau menemukan sebuah perdebatan antara yang haq dan batil dengan tujuan meluruskan bukan untuk membenturkan dan qta menjauhi debat kusir.
SOMBONG? jauh loe.
mengapa ya aku selalu benci dengan orang yang tidak mau mendukung argumen yang jelas-jelas benar udah disertai dalil,, fakta, litertur yang jelas. eh malah tetap bersih teguh dengan pendiriannya, dasar!!!
yang parah lagi nih malah bantahannya menggunakan analogi-analogi tidak nyambung alias Jaka Sembung naik ojek. Rasanya nih ih.... ME-NYE-BAL-KAN. apalagi ditambah dengan kata "kadang idealisme berbenturan dengan fakta", nih kata darimana kok bisa muncul tiba-tiba, padahal kalo kita mengaku islam dan menjadikan islam sebagai aqidah aqliyyah yang kemudian muncul ideologi yang kita namakan islam. ehm islam dihukum dengan fakta padahal fakta yang seharusnya dihukumi dengan islam yaitu Al Quran dan As sunnah.
Ada lagi perkataan yang kalo tidak salah begini bunyi katanya "udahlah kita berjalan sendiri-sendiri yang penting tujuan kita sama", okelah kalo mau jalan sendiri tapi ingat saudaraku kita ISLAM kan? lah klo sepakat jangan lupa segala aktivitas kita harus terikat dengan syara', benar tidak? mau makan di perintahkan pakai tangan kiri dimulai dengan basmallah, mau masuk kamar mandi mendahulukan dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan, kalo wudhu dimulai dengan anggota bagian tubuh yang paling kanan dimulai dengan kumur-kumur diakhiri dengan membasuh kaki, masalah kecil ja diatur oleh islam pa lagi yang besar. jadi jawabannya ya aktivitas kita terikat dengan syara'. lah baru jelas nih permaslahannya mau jalan sendiri-sendiri okelah tidak ada larangan tapi sesuai tidak dengan hukum syara' dan ittiba' tidak dengan rasul?. Dan masih banyak lagi perkataan lain yang sebenarnya muncul dari kekurang pahaman umat ini pada islam, mainframe yang muncul saat ini adalah islam hanya agama ritualitas semata yang mengurusi urusan vertikal seperti sholat dan puasa.
kenapa ya? ada orang seperti itu, mungkin saja tanpa mereka dunia kehidupan dunia ini tidak begitu indah dan menantang kali. oya benciku pada orang seperti yang aku katakan diatas terlalu banyak kata yang muncul tanpa di dasari sebuah dasar yang kuat, bersikukuh dengan jawabannya dan tidak mau mengambil pendapat yang benar dengan alasan "pendapat kita berbeda" padahal nih pendapat yang disampaikan secara kekuatan dalil lemah banget dan tidak di dasarkan sebuah tarjih yang mendalam malah bertahakkum(membuat hukum sendiri). awas loh hati-hati dengan sabda nabi "...kesombongan itu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain"(HR. Muslim).
So...Think cook2 (red: berpikir masak-masak)
saudaraku bukan maksud diri ini ingin menggurui tapi marilah kita mencoba berpikir dengan sungguh-sungguh dari sebuah pemikiran yang cemerlang akan kehidupan kita saat ini, alam semesta yang terbentang luas dengan segala pernak-perniknya yang indah menawan mata serta jangan lupa keberadaan kita sebagai manusia.
tahukah engkau ketika kita bertanya saat kita tidak mengetahui apa-apa. darimana ya kita nih?, mau kemana kira-kira kita? dan untuk apa kita hidup sekarang? sebuah pertanyaan mendasar yang telah menjadikan diri ini hidup dan memilih sebuah keyakinan serta pedoman sehingga hawa nafsu dan kebutuhan jasmani kita tunduk kepada keyakinan sert pedoman yang kita pilih berdasarkan pertanyaan tadi. maka sungguh ketika Islam menjadi pilihan dari aqidah rasional yang merupakan jawaban dari pertanyaan tadi maka disitulah kita akan memahami sebuah ciri pertama dari sebuah ideologi yaitu fikrah dan sungguh fikrah ini tidak akan pernah memberikan solusi akan permaslahan-permaslahan hidup ini dalam kaitannya dengan alam semesta yang ada disekitar kita tanpa adanya sebuah cara untuk menerapkannya yakni ciri kedua sebuah ideologi yaitu thariqah/metode. maka muncullah dari fikrah dan thariqah ini sebuah sistem yang mengatur khidupan kita baik itu sistem pemerintahan, politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan sistem-sistem yang lain yang nantinya akan mngatur hidup ini. Dan sungguh hanya sebuah ideologi yang benar yang berasal dari Allah lah yan benar-benar tahu kesejahteraan bagi manusia bukan ideologi yang didasarkan oleh kejeniusan manusia yang penuh dengan kelemahan dan perbedaan antar manusia satu dengan yang lainnya. Dari sinilah ketika islam yang kita pilih dan ideologi islam pilihannnya serta sistem yang berdasarkan islam adalah solusinya maka kita kan melihat bahwa islam tidak hanya mengurusi urusan secara vertikal namun juga mengurusi urusan hidup ini secara horizontal, sungguh mulianya islam dan benarbenar inilah rahmatan lil 'alamin yang allah katakan.
Tapi semua itu tidak ada dalam kehidupan kita, kita melihat dunia ini tidak lagi menjadikan islam sebagi tatanan kehidupan, setelah peristiwa kkudeta yang telah dilakukan Mustafa Kamal cs pada tahun 1924 di turki, sungguh ini menyayat hati bagi orang-orang yang beriman maka ketika semua itu tidak ada sekarang hanya satu pilihan kita diantara 2 pilihan yakni berjuang menegakkannya atau berdiam diri menontonnya dengan mengatakan bahwa hal itu adalah UTOPIS.naudzubillahimindzalik
catatan:
islam sesungguhnya tidak pantas dikatakan ideologi karena ideologi identik dengan gagasan yang timbul dari manusia namun karena tidak ada kata yang pantas yang dapat mewakili istilah mabda' dan hanya ideologi yang hampir mendekati istilah tersebut maka kami mengistilahkan mabda' dalam bahas aindonesia dengan ideologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar