![]() |
Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.
subhanallah...........
perkataan indah ibnu qayyim membuat diri ini merinding akan sebuah cinta yang tidak ada matinya
beberapa bulan yang lalu entah cerita ini nyambung ato tidak tap inilah komik realita.
matahari yang menyengat seakan terhenti sementara, mungkin??? karena awan waktu itu sedikit gelap.
terlintas dari benak ini, sebuah makanan ringan dan favorit kebanyakan orang, makanan yang terbuat dari dagingberbentuk bulat dan enak,"cilok" itulah panggilannya
dengan langkah kaki dan sedikit duit yang tersisa di dompet serta tatapan tajam fokus pada jalan yang ada di depanku (takut ngelindur salah jalan) akhirnya aku sampai pada tempat makanan itu diperjualbelikan, kusapa sang ibu dengan senyuman dari wajahku dan ku sodorkan uang untuk menukarnya dengan beberapa butir bulatan kenyal ditambah kecap, ehm.... sedapnya bau....
beberapa saat kemudian ada seorang yang mungkin punya keinginan yang sama sepertiku, namun tentu ada yang berbeda dari apa yang ia lakukan ketika membeli si cilok, kulihat ia menyodorkan uang Rp 1000 kepada sang ibu penjual cilok, setelah cilok itu diberikan kepadanya. Eh... ia kemudian mengambil 6 buah cabe untuk menambah pedasnya si cilok, berbarengan dengan harga cabe yang begitu MHUWHAHALLL sang ibu penjual cilok serentak berkata “eh mas jangan ngambil cabe banyak-banyak satu aja, klo mau ngambi banyak tambah lagi uangnya, masa beli dengan uang Rp1000 ngambil cabe 6 buah”
sang pembeli cilok yang nggak terima dengan perkataan itu menimpal dengan kata yang tak kalah pedas (afwan perkataannya ana sensor), akhirnya terjadilah perang gara-gara si cilok dan cabe, untung saja para tetangga akhirnya melerai perang itu, klo nggak entahlah??????
Sekelumit realita komik yang aku lihat dngan mata kepalaku ini membuatku tak bisa berbuat banyak jikalau hal itu terjadi padaku, aku mengerti dengan perasaan masyarakat ini seakan-akan begitu tajamnya perasaan ini menusuk hati dan pikiran ini, saaaakiiiiiiit sekali.......
Aku teringat dengan perkataan yang tertulis di cover depan buku THE BILDERBERG GROUP , cover depan buku itu bertuliskan “apakah anda pernah berpikir bahwa nasib anda, keluarga dan anak cucu anda bahkan semua orang yang anda kenal telah ditentukan di meja pertemuan kaum imperialis?”. Ngobrol-ngobrol para kaum imperialis di meja makan itu ternyata benar-benar terjadi, ni loh aku lihat dengan mata kepalaku sendiri.
Kembali pada cinta, berkenaan dengan itu benar juga syeikh Abdul Qadim Zallum dalam kitabnya pemikiran politik mengatakan “pemikiran politik merupakan pemikiran tertinggi seorang muslim karena politik dalam islam behubungan dengan mengurusi urusan umat”. Cinta itulah yang juga hadir dalam diri ini setelah cintaku pada allah, rasul dan keluargaku. Mau tidak mau aku harus mau, komik realita ini sudah jelas tergambar dalam saraf-saraaf otakku yang bercabang-cabang, komik realita ini yang menyayat-nyayat hatiku, dan komik realita ini yang menggerakkan jiwa-jiwa ini.
Siapa yang salah sehingga komik realita ini ada?
Mengapa komik realita ini harus terjadi?
Lalu mana para kritikus-kritikus komik realita ini?
Dan mana para pembersih-pembersih komik realita yang memuakkan ini?
Uh...
Dunia-dunia engkau terlalu indah untuk dipandang mataku saat ini, rona-rona hitammu seakan selalu tidak transaparan. Namun satu hal yang membuatku sadar akan gemilang dan silaunya dirimu wahai dunia, dialah yang kunamakan dengan cinta. Sebuah cinta yang menjadikan ummu yasir tetap tegar ketika ditusuk oleh tombak yang tajam, sebuah cinta yang membuat bilal bin rabbah tegar dalam himpitan batu yang besar dan panasnya padang pasir dan sebuah cinta luar biasa yang menjadikan para sahabat rela mengorbankan waktu, jiwa dan hartanya hanya untuk dakwah
Begitu pula yang aku alami hari ini sebuah cinta yang bergejolak dari dentuman iman, sebuah obsesi yang tidak memberikan ruang untuk diri ini tertipu oleh ucapan para penguasa dzalim dan ulama-ulama su’. Mimpi-mimpi iman akan suara ringkikan kuda yang sahut menyahut, pedang-pedang bagaikan kilat menyambar, debu-debu berterbangan menari-nari di tengah kecamuk jeritan manusia yang mengharap sebuah kematian. Sungguh tak pantas dan hinanya diri ini ketika melihat bongkahan-Bongkahan mayat kaum muslimin terkapar begitu saja namun tak ada sedikitpun hati ini merintih, menangis dan bertindak melakukan sebuah perubahan.
Reformasi telah gagal dengan hancunya negeri ini, amandemen UUD seakan tak berguna saat kelaparan dan kemiskinan tak kunjung terhenti, pergantian rezim seakan sandiwara belak dikala ucapan dan perbuatan penguasa negeri ini hanya bualan serta himbauan semata tanpa ada ketegasan yang pasti, mungkin benar jika sebuah film berjudul alangkah lucunya negeri ini memaparkan fakta kegagalan negeri ini.
Bangsa ini butuh sebuah peradaban baru yang membangkitkan mimpi-mimpi iman yang tak kunjung terwujud, penjaga dikala manusia terdiam dalam kungkungan titik jenuh pesimisme serta hipokrit dari sebuah sistem pencengkram bernama kapitalisme dan anak-anaknya bernama HAM, Demokrasi, sekulerisme dan liberalisme. Rindu akan kampung halaman dunia ini membuat arus perputaran angin topan pelahap kebatilan semakin membesar tidak ada kata yang pantas dari penjara abnormal ini kecuali kata “NON_VIOLENCE_REVOLUTION”
Bangkitlah wahai mutiara-mutiara islam, kemuliaan itu akan segera datang, kehidupan normalmu akan segera terwujud, dan kehinaan yang kau rasakan akan segera berbalik pada musuhmu. Perjuangan ini merupakan tantangan dari intelektualitas yang kau miliki, keringat ini berasal dari harumnya bunga kesturi di surga sana, dan mimpimu adlah imajinasi yang mengalahkan realita para komparador-komparador jahat negeri ini.
Tidak ada kata kekerasan, tidak ada raut wajah oportunis dan pragmatis yang ada hanya sebuah kejelasan bahwa yang haq adalah haq dan batil adalah batil dan keduanya tidak akan pernah kompromi sampai Allah memutuskan mana yang akan lenyap terlebih dahulu.Allahuakbar.(B.U)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar