izinkan aku mengawali tulisan ini dengan guratan kalimat-kalimat kecil, pengawal berpatah-patah kata yang remuk ditinggal sang kepercayaan
kutitipkan salam bagi redupnya amanah ini, antara kenikmatan dan kesengsaraan, antara idealisme dan realita
kapankah aroma indah kesturi menusuk, menyebar dan merasuk kedalam sanubari saudaraku yang masih senang dengan fatamorgana
sampai disinikah akhir segalanya, ingatkah kita...ketika kita berkomitmen mencoba melawan tembok apatis yang kokoh itu
menanam benih yang kita rawat sendiri, dengan sedikit waktu,tenaga bahkan tak lepas harta kita pun ikut menjadi bagiannya
apa yang salah? diriku kah? realitakah ato idealisme kita? jika salah mengapa kalian hanya diam,menghindar bahkan menjauh....
beribu-ribu alasan yang kau buat tapi apakah kalian tahu beribu-ribu alasan saudaramu yang masih bertahan?
astaghfirullah ampunilah dosa-dosa hambamu ini ya alllah...........
semoga hidayahMU selalu bersama kita semua,begitupula diriku yang selalu cemas dan berharap hanya padaMU...
lika-liku perjalanan hidup ini memang kelam namun tak semuanya kelam bagi orang yang sadar akan akhir dari kisah perjalanan hidup ini.
kenapa??? akhir-akhir ini aku melihat kalian mulai meninggalkan untaian syair-syair perjuangan yang selalu engkau lukiskan di sela-sela langkah monumental konspirasi para penyembah dunia.
kemarin kita bersama, sekarang kita malah berpisah. Aku ingat ketika kalian mengatakan -kita harus jadi muslim yang "istiqomah", istiqomah dalam hal apa? bukankah kalian tahu arti dari kata-kata yang selalu kalian bawa dan kalian banggakan setiap saat bahkan kemanapun kalian pergi, kata itu bermakna bahwa kalian adalah
"para kader yang memiliki ideologi islam, mengakar pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, hadir untuk berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan"
bukankan istiqomah itu yang kalian maksud istiqomah terhadap apa yang telah kalian design dan menjadi cita-cita bersama umat ini.
astaghfirullah...
apa lagi yag harus aku katakan pada kalian?
ataukah kalian lupa dengan semua itu?
ataukah kalian sengaja lupa?
atau juga kalian mengalah dengan sebuah realita dari keadaanyang tertinggal ini dengan mengorbankan idealisme kalian?
aku teringat akan bait lagu yang dinyanyikan oleh tufail al ghifari
...masih ingatkah engkau akan pemikiran singa yang ada dalam diri kita yang menggigilkan, yang menggigilkan tentara...
sungguh aku tak menyangka dengan semua ini, dengan semua pengharapan akan benih yang terus tumbuh dan tumbuh sampai akhirnya kita akan melihat buah dari hasil pengorbanan kita akan perjuangan ini.
namun...
benih itu sekarang harus merasakan sebuah keadaaan yang terlalu curam antara hidup dan mati, menunggu sebuah pertolongan dari air yang jernih, pupuk-pupuk yang baik. sinar matahari yang cukup dan kondisi yang mendukung.
kesabaran, benar tak ada yang lain selain keistiqomahan dan keterbukaan selain kesabaran untuk mencoba merawat dan menuai hasil-hasil dari semua itu, bayangkan buah-buah yang segar, bunga-bunga yang indah bahkan aroma kesturi yang menusuk, menyebar dan merasuk dalam sanubari saudara-saudara kita yang lain agar mereka tak berlama-lama dalam fatamorgana yang menipu...
Semoga Allah selalu memberi taufik serta hidayahnya kepada kita semua...
AMIEN...
*kutunggu selalu kehadiran dan komitmen yang telah kalian buat wahai para masyarakat surga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar